Indeks
Berita  

Wiskul Karya KDM Akan di Pindah, Ini Kata Aa Komara

Indojabar.com – Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, istilah WISKUL sudah sangat populer di benak masyarakatnya. Wiskul kepanjangan dari Wisata Kuliner atau secara resmi di-branding dengan nama CAR FREE NIGHT ( CFN ) oleh Pemkab Purwakarta, merupakan aktivitas perniagaan UMKM lokal dalam kurun waktu seminggu sekali di kawasan sepanjang jalan K.K. Singawinata.

Wiskul pertama kali beroperasi 9 tahun lalu, yaitu pada tahun 2016 atas prakarsa dari Kang Dedi Mulyadi ( KDM ), Gubernur Jawa Barat- sekarang, sewaktu menjabat Bupati Purwakarta, notabene sebagai bentuk dukungan KDM atas perkembangan UMKM dan menunjang kemajuan Industri Pariwisata Purwakarta.

Setahun setelah Wiskul beroperasi, pada tahun 2017, Air Mancur Sri Baduga yang juga diprakarsai KDM, menyusul dibuka untuk publik.

Namun kini para pedagang Wiskul dilanda kecemasan terkait rencana Pemkab Purwakarta memindahkan lokasi Wiskul ke wilayah sekitaran lapangan Purnawarman, Pasar Rebo.

Kekhawatiran para pedagang, di lokasi baru tersebut yang notabene berada di sekitaran pemukiman warga dan posisinya jauh dari jalan raya, tidak akan prospektif dan pedagang beranggapan akan kehilangan konsumen yang sudah berlangganan tidak hanya dari dalam kota.

” Wiskul ini sudah menjadi Destinasi bagi wisatawan luar kota, meskipun Air Mancur Sri Baduga tidak beroperasi, para wisatawan luar kota tetap berkunjung ke Purwakarta, sengaja ingin berkunjung ke Wiskul, terutama menggunakan kereta api karena zona Wiskul berdekatan dengan Stasiun Purwakarta, selain banyak juga yang menggunakan kendaraan pribadi. Artinya Wiskul ini sudah jadi Ikon Kepariwisataan Purwakarta ” tutur Rudi Mulyana, Kordinator Paguyuban Wisata Kuliner Purwakarta Istimewa.

Sisi lain Wiskul telah menjadi tumpuan mencari nafkah warga Purwakarta lintas kecamatan, total pedagang yang aktif berjualan mencapai 262 orang.

Karcicih, warga Plered, mengungkapkan bahwa dengan adanya Wiskul ini sangat membantu perekonomian keluarganya. ” Saya seorang janda, wiskul ini bisa menopang kehidupan dan membesarkan anak anak, kalau kehidupan pedagang kecil seperti Kami, hasil dagang hari ini ya buat makan besok hari buat keluarga “.

Ria, pedagang lainnya menuturkan : ” Meski hanya seminggu sekali, hasil berjualan di Wiskul bisa menopang kehidupan untuk seminggu, dan Kami tidak ada tumpuan sumber nafkah lainnya, jika Wiskul ditiadakan, bagaimana nasib Kami agar bisa menghidupi keluarga “.

Para pedagang berharap rencana dipindahkan ke lapangan Purnawarman dikaji ulang. Mereka bahkan bersedia jika harus dikenakan pajak retribusi agar Pemerintah Kabupaten mendapatkan P.A.D ( Penghasilan Asli Daerah ) dari aktivitas Wiskul, yang penting mereka bisa bertahan berjualan di lokasi sebelumnya, yang menurut pedagang sudah “hafal medan atau situasi kondisinya” dan “sudah terukur dan teruji” dari segi pendapatannya.

Menanggapi dinamika tersebut, Aa Komara, founder BELA PURWAKARTA, menghadiri musyawarah para pedagang Wiskul atas undangan pedagang di Cafe Clavia. Akom, sapaan akrabnya menegaskan :


” Sebaiknya Pemkab Purwakarta melaksanakan Feasibility Study terdahulu apakah pemindahan ke lokasi baru tersebut akan kondusif atau tidak, mengingat di lapangan Purnawarman merupakan area padat penduduk, jalanan yang digunakan harus leluasa untuk lalu lintas hilir mudik dan yang paling penting harus ada jaminan buat pedagang di lokasi baru ini, akan lebih prospektif atau tidak, jangan sampai para pedagang malah jatuh bangkrut dan tercipta angka kemiskinan baru, sementara problem sosial Kita sudah menumpuk, angka kemiskinan masih relatif tinggi termasuk jumlah pengangguran yang belum terurai solusinya.

Hemat Kami, sebelum Pemkab bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, lebih baik bisa mempertahankan aktivitas perekonomian masyarakat yang secara mandiri sudah berjalan dan bisa mencukupi kehidupan kesehariannya, yang notabene sudah tidak merepotkan pemerintah.

Kami harap KDM merespon dinamika ini, karena walau bagaimanapun Wiskul ini karya dan peninggalan beliau. Kami yakin beliau senantiasa Pro Rakyat ” pungkas Aa Komara.

Exit mobile version