Berita  

Fantastis !! Dalam Sebulan Tiga Alumni MTsN Purwakarta Raih Beasiswa Luar Negeri, Buktikan Kualitas Pesantren Berdaya Saing di Kancah Internasional

banner 120x600

Indojabar.com, Purwakarta – Dalam satu bulan terakhir, nama MTsN Purwakarta kembali mencuri perhatian. Bukan karena kontroversi atau viral sesaat, melainkan karena prestasi nyata: tiga alumni terbaiknya berhasil meraih beasiswa pendidikan ke luar negeri.

Mereka adalah Mohammad Rafli Ramadhan yang melanjutkan studi di Universitas Sülaimaniye Çamlıca Iki Kayseri Bölgesi , Türkiye Jurusan PAİ , Alvin Choerul Anam yang diterima di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Jurusan Bahasa Arab dan Affandi Asgar, yang kini menapaki jalan keilmuan di negeri para ulama, Yaman.

Ketiganya datang dari latar belakang berbeda, namun disatukan oleh satu semangat : menjadi santri yang membawa ilmu dan nilai pesantren ke panggung dunia.

“Santri Sebagai Sentrum Perubahan Dunia”

MTsN Purwakarta, sebagai salah satu madrasah berbasis pesantren terbaik di Jawa Barat, telah lama dikenal karena kemampuannya membentuk lulusan yang tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga unggul dalam ilmu umum, bahasa asing, serta memiliki kesadaran terhadap isu-isu global seperti perdamaian, lingkungan, dan perkembangan teknologi.

Rafli misalnya, dikenal sebagai santri yang memiliki kemampuan bahasa Arab dan Inggris yang baik, serta aktif dalam diskusi-diskusi sebelum akhirnya lolos seleksi beasiswa ke Turki. Alvin selain dikenal tekun dalam menghafal Al-Qur’an, juga aktif dalam organisasi ilmiah remaja madrasah dan tertarik pada isu-isu Global dan lingkungan. Ia kini resmi menjadi mahasiswa di Universitas Al-Azhar, Kairo — pusat ilmu Islam dunia dan Juga yang Sempat viral Ahmad Affandi Asgar yang di terima beasiswa di Yaman .

Ketiganya telah membuktikan bahwa lulusan pesantren bukan hanya cocok di balik mimbar, tapi juga mampu bersaing secara intelektual di dunia global.

Asgar : Salah Satu dari yang Menginspirasi

Baca juga :  Usul Soal Infrastruktur-Penertiban Atribut Partai ke PJ Bupati, KDM : Saya Ingin Purwakarta Indah Seperti Dulu

Di antara ketiganya, nama Asgar sempat menjadi sorotan publik karena kisah perjuangannya yang viral. Kisahnya menyentuh banyak orang, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta serta sejumlah dermawan yang memberikan dukungan penuh, termasuk bantuan biaya keberangkatan untuk studinya ke Yaman.

Namun, lebih dari viralitas, yang patut diapresiasi adalah bagaimana MTsN Purwakarta mampu membina dan membimbing santri dari berbagai latar belakang hingga siap menembus gerbang internasional. Keberhasilan Asgar adalah bagian dari keberhasilan sistem pendidikan madrasah ini — bukan pengecualian, melainkan hasil dari proses panjang yang konsisten dan penuh dedikasi.

“Pesantren Masa Kini : Membuka Pintu Dunia”

Apa yang dilakukan MTsN Purwakarta seharusnya menjadi cermin bagi banyak madrasah lainnya. Bahwa pendidikan agama tidak boleh membatasi cakrawala berpikir, dan bahwa santri zaman sekarang tidak cukup hanya menjadi ahli fikih, tetapi juga harus menjadi pemikir yang mampu berdialog dengan zaman, bahkan membimbing dunia menuju kebaikan.

Dengan sistem pendidikan yang menggabungkan penguatan karakter, penguasaan ilmu keislaman, keterampilan abad ke-21, dan kecakapan global, MTsN Purwakarta telah membuktikan bahwa pesantren juga bisa menjadi “inkubator generasi pemimpin dunia.”

“Santri Mendunia Bukan Lagi Mimpi”

Keberangkatan Rafli, Alvin dan Asgar ke luar negeri adalah langkah awal. Mereka membawa nama Almamater ,nama Purwakarta, dan tentu saja nama Indonesia. Mereka adalah contoh bahwa santri bisa mendunia, dan madrasah bisa menjadi panggung global menurut Abqori, ketua Hasta ( Himpunan Alumni Santri Terbiyah Islamiyah )

MTsN Purwakarta tidak hanya mencetak alumni yang hebat di atas kertas, tetapi juga lulusan yang siap menjadi Agen of Change atau agen perubahan , juga bukan lagi membedakan antara ilmu umum dan ilmu agama tapi percaya semua ilmu itu adalah anugerah yang diturunkan Allah SWT kepada ummatnya, juga budaya dan perdamaian di dunia internasional.

Baca juga :  Tiga Debt Collector Kerap Meresahkan Masyarakat Diringkus Polres Purwakarta

Kini, dunia tak lagi jauh bagi santri. Karena dari ruang kelas madrasah yang sederhana, lahir pemikir, pelajar, dan pemimpin masa depan.

Menanggapi capaian 3 pelajar Purwakarta yang akan menempuh jalur pendidikan di 3 universitas luar negeri tersebut, Founder BELA PURWAKARTA, Aa Komara, yang juga paman dari Mohammad Rafli Ramadhan yang mengambil studi di Turki, menitipkan pesan :
” Selama berkuliah, ciptakan jejaring dan gali potensi hubungan negara Yaman, Mesir, Turki dengan Purwakarta. Keberadaan kalian sekaligus sebagai DUTA PURWAKARTA di kancah global, serta intensifkan berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara tersebut, agar keberadaan Kalian terus termonitor dengan baik serta dapat bersinergi dalam program yang dimiliki kedutaan. Sehingga setelah lulus nanti, Kalian memiliki jalur relasi yang kuat.”***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *