Indeks
Berita  

Aksi Rakyat Respon Arogansi Penguasa : Refleksi Kesabaran Ada Batasnya, Jangan Permainkan Kedaulatan Rakyat

Indojabar.com, Purwakarta – Ketua Komunitas Madani Purwakarta (KMP), Zaenal Abidin sampaikan pandangan analitik atas Gelombang kemarahan rakyat yang meledak di berbagai kota bukanlah sekadar amarah spontan. Itu adalah tanda peringatan keras kepada para legislator dan pejabat yang selama ini tampil arogan, jauh dari denyut penderitaan rakyat. Simbol kekuasaan yang dirusak dan ditentang, sejatinya hanyalah konsekuensi dari akumulasi kekecewaan yang tak pernah dihiraukan.

Namun, rakyat tidak boleh terjebak dalam anarki yang hanya merugikan diri sendiri. Energi besar ini harus diarahkan menjadi kontrol sosial yang cerdas, taktis, dan bermartabat.

Ke depan, rakyat harus memahami bahwa kedaulatan sejati terletak di bilik suara. Pilihan politik bukanlah pesta hura-hura, bukan pula transaksi murahan yang hanya menukar harga diri dengan sembako atau uang recehan. Demokrasi harus ditegakkan dengan kecerdasan dan integritas.

Karena itu, rakyat wajib menimbang:

Jejak rekam calon penguasa, bukan janji manisnya.

Latar belakang dan pendidikan, bukan sekadar popularitas.

Integritas moral, bukan kelihaian retorika.

Tinggalkan pola transaksional yang memalukan. Ingatlah: pemilih hitam hanya akan melahirkan penguasa hitam. Dan penguasa hitam akan terus melanggengkan ketidakadilan, keserakahan, dan arogansi.

Mari menjadikan peristiwa ini sebagai momentum kebangkitan rakyat yang lebih matang: perlawanan bukan dengan anarki, tapi dengan kecerdasan berdemokrasi. Inilah peringatan rakyat, agar penguasa sadar — bahwa kesabaran ada batasnya, dan kedaulatan rakyat tidak boleh dipermainkan.***

Exit mobile version