Indojabar.com, Purwakarta – Gelombang kemarahan rakyat hari ini meledak di depan DPR. Teriakan “BUBARKAN DPR!” dan “MISKINKAN KORUPTOR!” adalah bukti bahwa lembaga perwakilan telah kehilangan legitimasi moral di mata rakyat.
Fenomena timpang ini nyata :
Pejabat dan anggota DPR tiap tahun naik gaji, sementara rakyat tiap tahun naik beban pajak.
Gaji buruh yang pas-pasan hanya cukup untuk bertahan hidup dengan pola makan sederhana, justru dipajaki.
Sementara gaji DPR dan pejabat dibebaskan dari pajak.
Inilah potret ketidakadilan yang semakin menyulut amarah rakyat: yang lemah terus diperas, yang kuat terus dimanja.
Tak bisa dipungkiri, ini adalah buah busuk dari demokrasi transaksional. Suara rakyat dijual murah untuk uang receh, sembako, dan janji kosong. Hasilnya: rakyat terjebak lima tahun di bawah wakil yang rakus, abai, dan berkhianat pada amanah.
Komunitas Madani Purwakarta menegaskan:
- Bubarkan DPR bila terus menjadi sarang rente dan pengkhianatan rakyat.
- Tangkap dan miskinkan koruptor tanpa pandang bulu – sita harta sampai ke akar!
- Rakyat harus sadar: jangan ulangi kesalahan menjual suara. Transaksionalitas politik adalah NERAKAMU sendiri!
Kami menyerukan gerakan pencerdasan politik rakyat. Pemimpin harus dipilih dari rekam jejak hidup yang konsisten, berintegritas, sederhana, dan berani melawan ketidakadilan—bukan dari retorika kosong atau label semu.
Amarah rakyat hari ini adalah peringatan: hentikan demokrasi transaksional, karena sekali lagi, “Pilihan Transaksional adalah Nerakamu!”
RAKYAT BERSATU, DPR HARUS TAKLUK!
KORUPTOR DIMISKINKAN, NEGERI DISELAMATKAN!
