Indojabar.com, Purwakarta – Keputusan Wakil Bupati Purwakarta yang akrab disapa Bang Ijo untuk berpindah ke partai lain memicu kekecewaan mendalam dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Purwakarta.
Sekretaris DPC Partai Demokrat, Agus Wijaya, menyampaikan bahwa langkah tersebut dilakukan secara sepihak tanpa komunikasi dan mengabaikan etika politik.
“Kami kecewa. Beliau pindah tanpa izin dan tanpa sowan ke DPC Partai Demokrat. Ini bukan hanya soal partai, ini soal etika dan penghargaan terhadap perjuangan bersama,” ujar Agus usai menghadiri kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah oleh Anggota DPRD Provinsi Jabar, H Jenal Aripin, Sabtu (12/4).
Menurut Agus, Bang Ijo berpindah partai hanya dua bulan setelah dilantik sebagai Wakil Bupati—jabatan yang ia raih berkat dukungan penuh dari Partai Demokrat. Ia menilai tindakan tersebut menunjukkan kurangnya loyalitas dan komitmen terhadap partai yang telah membesarkannya.
“Kalau beliau loyal, harusnya datang ke DPC. Setidaknya menyampaikan secara langsung. Ini seperti kacang lupa kulitnya,” tambah Agus dengan nada kecewa.
Agus juga menyebut bahwa tindakan Bang Ijo berpindah partai secara diam-diam sebagai perilaku yang tidak sopan dan tidak etis, baik terhadap partai maupun terhadap masyarakat yang telah memberikan kepercayaan melalui Partai Demokrat.
“Ini bukan hanya tidak sopan kepada partai yang mengusungnya, tapi juga kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Agus mengungkapkan bahwa sejumlah janji yang pernah disampaikan Bang Ijo kepada Partai Demokrat hingga kini belum ada yang terealisasi.
“Bang Ijo pernah janji ingin mensejahterakan partai dan kader. Tapi sampai sekarang, nol besar,” ungkap Agus.
Agus menyesalkan sikap pragmatis yang ditunjukkan Bang Ijo setelah duduk di posisi strategis sebagai Wakil Bupati.
“Saat butuh, datang dan minta dukungan. Tapi setelah duduk di kursi empuk, langsung berbalik arah. Ini contoh buruk dalam politik,” tandasnya.
Meski kecewa, Agus menegaskan bahwa Partai Demokrat akan tetap solid dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting untuk masa depan.
“Kami akan lebih selektif dan tegas. Kami tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi,” pungkasnya. (sep)