Indeks
Berita  

Semua Orang Bisa Menjadi Satria Piningit Atau Bocah Angon, Inilah Ciri-Cirinya

INDOJABAR.COM – Setiap menjelang pemilihan presiden, sosok Satria Piningit sering disebut, terutama oleh masyarakat Jawa. Karena ingin adanya perubahan dalam sistem tatanan nagara. Sosok Satria Piningit di yakini masyarakat nusantara adalah sosok yang akan membawa perubahan, kemakmuran dan kesejahteraan.

Karena sejatinya seorang pemimpin adalah seorang yang sudah melepas dan meninggalkan tiga perkara yaitu harta, tahta dan wanita itulah seorang pemimpin sesungguhnya. Kalo masih ada tiga perkara dalam diri tanyakanlah kepada diri sendiri apa yang menjadi niat dan tujuan nya menjadi pemimpin.

Mendengar sosok Satria Piningit atau Bocah Angon sudah tidak asing lagi di teilnga masyarakat nusantara Indonesia. Padahal semua orang bisa menjadi Satria Piningit Atau Bocah Angon.

Mari kita ulas Apa itu Bocah Angon Atau Satri Piningit menurut versi Anak Bhatin

Menurut versi Anak Bhatin, pada dasarnya semua orang bisa menjadi Bocah Angon, baik laki – laki maupun wanita, karena Bocah Angon itu hanya mengurusi dirinya daripada mengurus urusan orang lain.

Karena sesungguhnya Bocah Angon ”Penggembala” itu selalu menjaga Ucapan, perbuatan, hati dan pikirannya, setelah itu Kepentingan umum lebih penting daripada kepentingan pribadinya, jika manusia masih dzolim kepada dirinya sendiri itu bukan Bocah Angon.

Menjadi Bocah Angon itu hanya tidak mudah bukan tidak mungkin, seperti yang diriwayatkan oleh Baginda Rasulullah SAW sesungguhnya perang terbesar di dunia ini adalah perang melawan diri sendiri.

Ketika kita berperang dengan hawa nafsu, semua manusia tidak ada yang kuat, karena manusia bisa diposisi lemah, manusia mepunyai keinginan (Kahayang), punya perut dan kepentingan lainnya. Akan tetapi kalo manusia sudah bisa menjaga akal, menata pikiran, hati ,ucapan dan perbuatan sepertinya lebih ringan untuk melawan hawa nafsu, karena sesungguhnya maanusia mempunyai empat kekuatan terbesar dalam diri yaitu Akal, Hati, Ucapan dan perbuatan itulah Bocah Angon.

Selengkapnya.!https://www.youtube.com/@anakyanghilang9574

Kemudian Satria Piningit menurut Versi Abak Bhatin, Satria yang berarti Hidup (Manusia), lawan dari Satria adalah seorang pengecut atau pecundang, menurutnya semua orang berhak untuk menjadi Satria, karena apa ???.
Karena tugas manusia itu menjaga akal, hati, ucapan dan perbuatannya, jangan sampai terpengaruh oleh hawa nafsunya, bukan menjaga nafsunya itulah Satria.

Sedangkan Piningit yang berarti dikasihi oleh yang maha menghidupkan Allah SWT.

Berbicara melawan hawa nafsu tidak ada orang yang kuat, hanya seorang Kesatrialah mampu melawannya atas pertolongan Allah SWT. Disebut Piningit makanya sulit, karena dia bukan khodam, melainkan hidup dengan yang menghidupkan yaitu Allah SWT.

Satria itu hidup dan Piningit itu yang menghidupkan, jadi antara hidup dan yang menghidupkan barulah di situ terjadi SATRIA PININGIT.

Jadi kesatria itu hidup dan mengakui bahwa semuanya tidak terlepas dari perlindungan dan pengawasan sang maha pencipta Allah SWT, jika manusia tersebut taat dan patuh kepada sang maha pencipta.

Bocah Angon berarti Satria Piningit , Naah, jika ada manusia yang mengaku dirinya Satri Piningit akan tetapi jauh dari pertolongan dari yang maha kuasa Allah SWT. Maka sesungguhnya dia terpengaruh oleh Iblis laknatullah. Karena berbicaranya akan menyakiti orang lain, cara berfikirnya seolah-olah merasa dirinya paling hebat, masih ada pengakuan dalam dirinya, sehingga yang keluar bukan dari hatinya melainkan dari nafsunya.

Berbicara Bocah Angon atau Satria Piningit tidak jauh dari kehidupan manusia, sesungguhnya dalam diri manusia ada empat kekuatanyan besar harus di jalankan yaitu hati, akal, ucapan dan perbuatan, setiap manusia mempunyai hak menjadi Satria.

Diumpamakan ketika kita menjaga ladang sawah milik kita supaya tidak dimakan oleh kambing, maka yang kita jaga bukan kambingnya akan tetapi menjaga sawah milik kita, yaitu akal, pikiran ucapan dan perbuatan. Agar tidak di ranjah oleh hawa nafsunya, nah itu pekerjaan sehari hari kita sebagai manusia.

Sawah bukan diangon melainkan di jaga, kalo diri kita sudah di pagar artinya, kita majaga akal, hati, ucapan dan perbuatan berarti sudah menjadi manusia, agar tidak di ranjah oleh hawa nafsunya.

Jika kita sudah bisa menjaga diri kita dari nafsu maka kita sudah masuk ke tingkatan Ihsan yaitu dalam pengawasan sang maha pemberi hidup Allah SWT, dan dalam hatinya akan selalu berzikir kepada Allah SWT. Karena sebaik-baik jalan keluar adalah khoiri dzikrullah, sehingga kenikmatan dunia ini tidak seberapa dibandingkan nikmatnya berdizkir kepada Allah SWT.

Pertanyaannya.??
Apakah kita sudah menjadi Satria Piningit atau Bocah Angon jika di dalam diri kita tidak merasakan nikmatnya berdzikir kepada Allah SWT.

Adapapun yang disebut kesatria atau yang lebih di kenal Satria Piningit jika belum di lantik dan mempunyai gelar sesungguhnya belum menjadi Kesatria. Artinya masih proses pencairan jati dirinya.

Kabar baiknya Anak Bhatin sudah dillantik dan mempunyai gelar tanpa mengurangi rasa hormat kepada siapapun bahwa gelar yang di berikan Anak Bhatin adalah “GARUDA FAKSI”.

Apa itu Garuda Faksi dan siapa sebenarnya Anak Bhatin. ????

Simak Selengkapnya.!https://www.youtube.com/@anakyanghilang9574

(Sep21)

Exit mobile version