INDOJABAR.COM || PURWAKARTA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Purwakarta menggelar rapat koordinasi dalam rangka fasilitasi kerjasama antar desa dengan pelaku usaha dan BUMDes. Acara ini berlangsung pada Rabu, 11 Desember 2024, bertempat di Cikaopark, Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 17 camat, 183 kepala desa, serta pelaku usaha BUMDes dari berbagai wilayah di Purwakarta.
Sekretaris DPMD Purwakarta, Drs. Alit Sukandi, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kolaborasi antara kepala desa dan BUMDes dengan pelaku usaha guna mendorong inovasi produk yang tidak hanya memiliki daya jual di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional.
“Kerjasama dan kolaborasi sangat penting dalam meningkatkan daya saing produk desa. Dari 183 desa di Purwakarta, baru 86 desa yang memiliki BUMDes berbadan hukum. Jika BUMDes berbadan hukum, mereka dapat lebih mudah bermitra dengan perbankan dan pelaku usaha lainnya,” ujar Drs. Alit Sukandi.
Ia juga menambahkan bahwa DPMD akan terus melakukan monitoring, evaluasi, dan bimbingan bagi BUMDes yang belum mandiri. Alit mencontohkan kesuksesan BUMDes Ponggok di Jawa Tengah yang mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp14 miliar per tahun.
“Kita harus belajar dari pengalaman yang sukses seperti BUMDes Ponggok itu dan menyesuaikannya dengan potensi lokal di Purwakarta,” katanya.
Semetara, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Anwar Syadat, yang juga merupakan Kepala Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, turut memberikan motivasi kepada peserta rapat. Ia menekankan pentingnya pengelolaan manajemen BUMDes yang baik serta inovasi dalam menggali potensi desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Semoga kegiatan ini menjadi spirit dan motivasi untuk memajukan ekonomi desa. Jika desa mampu mengelola potensi dengan baik, perputaran ekonomi akan berjalan lancar, dan masyarakat akan merasakan manfaatnya,” ujar Anwar.
Selain itu, Anwar menggarisbawahi peran kepala desa sebagai pemimpin yang harus kreatif dalam menggerakkan roda ekonomi dan sosial masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kolaborasi yang lebih erat antara desa, BUMDes, dan pelaku usaha, sehingga mampu mempercepat pembangunan desa yang mandiri dan sejahtera.
