INDOJABAR.COM || PURWAKARTA – Ratusan masa Ormas Grib Jaya dan Ormas Banaspati menggelar aksi di depan PT JWS MITSUYOSHI di Jalan Raya Cinangka – BIC Purwakarta hingga memacetkan lalu lintas jalan disekitar perusahaan tersebut, Rabu (12/6/24).
Ratusan masa mulai memadati areal perusahaan sekitar pukul 10:30 wib di komandoi oleh ketua kordinator aksi Gabriel dari ormas Grib dan sempat melakukan Orasi didepan gerbang perusahaan tersebut.
Ketua kordintaor aksi Gabriel mengatakan, kedatangan mereka keperusahaan ini sebagai sosial kontrol untuk mempertanyakan terkait putusan pengadilan yang sudah Ingkrah, sebagai langkah kedepanya pihak perusahaan sudah seharusnya memberikan apa yang menjadi hak pengelola yang sudah menjadi kesepakatan, karena kekuatan hukumnya sudah jelas. Ucap Gabriel
Lebih lajut ia katakan, Jangan sampai pihak perusahaan tidak mengindahkan putusan pengadilan tersebut akan mengakibatkan tidak kondusifitas investasi di wilayah Jawabarat khususnya di Kabupaten Purwakarta. Kalau pun ada peninjauan kembali silakan aja proses tapi seyogyanya pihak perusahaan memberikan apa yg menjadi hak PT. Mandiri Pratama inti logam yang memenangkan 3 putusan pengadilan. Ujarnya.
Sementara pengacara PT.Mandiri Pratama Inti logam menuturkan Bahwa kontrak kerja selama ini berjalan dengan baik dimulai dari tahun 2013 dan akan berakhir ditahun 2025 yang akan datang, tiba-tiba pihak menajemen PT JWS MITSUYOSHI mengandeng perusahaan lain tanpa adanya negoisasi dalam pengelolaan limbah PT tersebut dan mengintruksikan harus di bagi dua. Ungkapnya
Menurutnya, pihak perusahaan tidak memiliki niat baik dengan mengulur ngulur waktu agar Surat perintah kerja atau SPK dari PT Mandiri Pratama Ini habis, dipersidangan juga sudah terbukti kalau menungu proses lagi jadi sampai kapan dan kami tidak akan bekerja-bekerja PK tidak menghentikan ucap ucap Regi Juliana SH, MH kuasa hukum PT Mandiri pratama.
Ditrmpat yang sama, Ketua Umum Ormas Banaspati H.Sanusi Jayasukma Sempurna mengatakan, selama 2 tahun ini kami sudah cukup sabar dan menghormati proses hukum yang sudah berjalan, SPK 2013 selama ini berjalan dengan baik dan lancar ditahun 2022 tiba-tiba muncul SPK baru atas nama perusahaan lain, langsung pekerjaan dibagi dua.
Sementara SPK kami sampai tahun 2025 dan masih berjalan, kami juga memaklumi dan kami bukan one prestasi disini kata mereka ada masalah internal dengan membatalkan sepihak, disini kami tidak arogan dan kami menuntut kejalur hukum,
Dipengadilan Purwakarta kami menang mereka banding kepengadilan tingi dan kami juga menang, serta kemahkamah agung kami juga menang, harusnya kalau sudah ikhrah exsekusi, menurut kami pihak perusahaan tidak ada alasan untuk menunda-nunda exsekusi ini dan kembalikan SPK itu kepada kami. kalau hal ini tidak diindahkan oleh perusahaan kami akan melaksanaka aksi damai ini kembali dengan masa yang lebih banyak dari saat ini tutup Sanusi.
Penulis : Din
Editor :Sep