Indojabar.com – Di Era Digital saat ini Ilmu Pengetahuan sangat ditunjang oleh teknologi. Dengan menggunakan Smart Phone masyarakat bisa berkomunikasi dalam bahasa asing berbagai negara dengan menggunakan mesin penterjemah yang bernama “Google Transalate”.
Betul, layanan digital tersebut sangat membantu. Namun tetap saja kemampuan berbahasa asing secara manual perlu diasah terutama ketika harus berinteraksi langsung secara verbal dengan pengguna bahasa asing, baik secara fisik “face to face” maupun via “zoom meeting” misalnya.
Sebagai “Lingua Franca” atau bahasa pemersatu, bahasa Inggris tetap memegang peranan yang dominan dalam komunikasi global.
Sarana belajar bahasa Inggris saat ini sudah bisa dipelajari dari mulai PAUD, TK, SD, SMA hingga jenjang SMA/SMK. Cukuplah sebagai “basis” pengenalan. Namun untuk menjadi “Expert” atau ahli, seseorang perlu meningkatkan kefasihannya dalam serangkaian latihan dan praktik langsung.
Umumnya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, masyarakat perlu mengikuti kursus yang tentunya berbayar.
Melihat begitu pentingnya bahasa Inggris yang kebermanfaatannya dapat menunjang seseorang menjadi lebih berdaya baik untuk kepentingan karir atau bisnis, Sutoyo, seorang diaspora di Texas, Amerika Serikat asal Indonesia menginisiasi membentuk sebuah “English Club” bernama NESA ( Nusantara English Speaking Association ) di kota asalnya, Purwakarta, Jawa Barat.
Sutoyo berhasil menarik atensi sejumlah rekannya yang cakap berbahasa Inggris untuk menjadi Tenaga Volunteer ( relawan ) melatih masyarakat yang awam berbahasa Inggris maupun yang telah memiliki basis dan ingin memperlancar kemampuan dalam percakapan, secara sukarela atau gratis.
Tim NESA, yang digawangi diantaranya oleh Mulyana dan Kartini Damanik secara rutin memberikan pelatihan bahasa Inggris setiap sabtu pagi dari jam 09.00 – 11.00 WIB berlokasi di sekitaran taman kota Situ Buleud dan beberapa cafe di Purwakarta.
“Metode pelajarannya Kami kemas dengan “Fun” disertai “Game” serta atmosfir yang tidak membuat peserta jenuh” tutur Kartini.
Kontribusi NESA dalam meningkatkan kompetensi warga dalam kemampuan berbahasa Inggris ini mendapat Apresiasi dari Aa Komara, founder Bani Adam Chapter Purwakarta dan Bela Purwakarta.
Dalam kunjungannya ke aktivitas belajar NESA di sebuah cafe, Aa Komara turut memberikan testimoni dan motivasinya untuk para peserta.
” Saya lulusan Sastra Inggris UNPAD dan pernah mengajar bahasa Inggris di sebuah BLK-Luar Negeri yang mana para murid saya adalah para calon TKI dari beberapa daerah di Nusantara yang akan bekerja ke sejumlah Negara yang berbahasa Inggris.
Di antara para calon TKI itu banyak yang tidak mengenyam bangku sekolah, sama sekali nol pengetahuan berbahasa Inggris.
Saat itu dengan ilmu yg dimiliki, Saya mampu membuat mereka yang “buta” bahasa Inggris menjadi mahir dan akhirnya mereka lulus dari BLK-LN lalu bisa bekerja ke negara yang dituju dan “Ending” nya mereka bisa memperbaiki taraf hidupnya berkat kemampuan berbahasa Inggris.
Namun, puluhan tahun kemudian, setelah beralih profesi dan langka berkomunikasi dalam bahasa Inggris, kini Saya kesulitan dalam merangkai kata, menghapal kosa kata atau diksi, Ibarat puluhan tahun tidak berkendara sekarang menjadi kaku ketika harus menyetir lagi.
Oleh karenanya, keberadaan NESA ini sangat membantu untuk belajar lagi dari awal atau memperlancar. Dengan adanya klub bahasa ini, Kita punya “circle” untuk rekan ngobrol dalam bahasa Inggris jadi kemampuan bercakap cakap tetap terjaga dan semakin meningkat.
Untuk itu bagi warga Purwakarta, ini adalah kesempatan langka, kapan lagi dapat pengajaran bahasa Inggris secara gratis” pungkas Aa Komara.
” Bagi warga yang berminat untuk mengikuti aktivitas NESA bisa menghubungi nomer : 087778691469 ” tutur Mulyana.***
