Berita  

Di Masa Depan, Manusia Hari Ini Akan Menjadi Makhluk Jadul

banner 120x600

INDOJABAR.COM || PURWAKARTA – Di masa depan, manusia yang hidup pada era ini mungkin akan dianggap sebagai makhluk jadul. Teknologi yang terus berkembang dengan pesat akan mengubah cara hidup, bekerja, dan berinteraksi manusia. Generasi mendatang mungkin hanya mengenang kebiasaan kita hari ini sebagai bagian dari sejarah. Seiring waktu, kemajuan teknologi diprediksi akan menggantikan banyak hal yang saat ini kita anggap modern.

“Di masa depan, manusia hari ini akan menjadi makhluk jadul,” Demikian disampaikan Aa Komara, founder Bela Purwakarta, saat menghadiri event bertajuk KLAB MUSIK JADOELS yang digelar di Kedai Kopi Sisi Situ, Wanayasa. Acara ini menampilkan grup musik EMKA 9 sebagai performer utama, dipimpin oleh Iman Ulle, sahabat dari Aa Komara. Selasa (4/12) malam.

Hadir bersama rekan-rekan media senior seperti Deni Aping dan Menye Sang Cendrawasih, Aa Komara menyampaikan beberapa alasan penting mengapa acara ini layak untuk dihadiri.

Kami adalah pencinta sejarah. Menikmati musik jadul adalah bentuk apresiasi terhadap perjalanan sejarah permusikan Indonesia, dari masa ke masa. Ini juga cara untuk melestarikan karya musisi Indonesia, sehingga karya mereka tetap hidup dan bisa dinikmati lintas generasi dan zaman,” jelasnya.

Selain itu, Aa Komara menegaskan bahwa dukungan terhadap pelaku UMKM sebagai fasilitator kegiatan juga menjadi alasan utama kehadirannya. Tidak ketinggalan, pesona Wanayasa yang dikenal dengan suasana alamnya yang syahdu turut menjadi daya tarik yang membuatnya enggan melewatkan kesempatan ini.

Wanayasa selalu menjadi magnet untuk relaksasi lahir dan batin. Kami haturkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Klab Musik Jadoels. Semoga kegiatan ini terus berlanjut di masa mendatang,” tambahnya.

Indra Apriana, penyelenggara acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini direncanakan menjadi agenda rutin setiap Rabu malam. Gelaran perdana ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh seni dan budaya, di antaranya Ayi Kurnia Iskandar, Bang Haji Iksan, Bowo Batara, Didin Syafrudin, Yuli Retno Purwoani, dan Sindung Sulastomo.

Baca juga :  HADIRI HAUL MAESTRO SILAT, BELA PURWAKARTA DUKUNG KISAH EYANG SYAHBANDAR DI FILM KAN

Acara ini juga diramaikan oleh aktivis masyarakat seperti Kang Baun Si Jagur dan Wahyu Hidayat, serta sejumlah tamu undangan dari berbagai latar belakang dan daerah. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa seni dan budaya selalu menjadi medium yang mampu menyatukan beragam elemen masyarakat.

KLAB MUSIK JADOELS menjadi bukti bahwa karya seni tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga tetap relevan dan mampu menciptakan momen kebersamaan yang penuh makna.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *